WELCOME AT KODOKIJO

Berbagi apa saja untuk siapa saja. semoga bermanfaat

Kamis, 08 September 2011

Dan Kan Ku Biarkan Ini Terjadi

apa yang kau inginkan saat kau jauh dari diri ku
apa yang kau minta ketika kau kembali tiba
apa yang kau mau...apa kau mau...


seperti malam yang tak selamanya ada...
seperti bulanyang tak selamaya purnama
aku tak bisa...di samping mu slalu...


apa yang harus aku lakukan
jika jarak tak bisa aku gapai
ku temui siang 
dan tak ku dapati bintang...

apa yang harus aku perbuat
bila mendung kelabu datang
tak bisa ku usir
tak mungkin ku abaikan...

apa yang harus ku lakukan 
bila rindu menyiksa kalbu
tak bisa ku tolak
tak mungkin ku acuhh kan....


dan ku biarkan ini terjadi





Jadikan Aku Tak Ada

ingin ku bunuh pikiran ku yang gila,,,
ingin ku matikan perasaan ku yang tak terkendali,,,,
ingin ku diamkan gejolak hati yang tak tentu,,,

aku membenci pikiran ini,,,
aku membenci perasaan ini,,,
aku membenci gejolak hati ini,,,

berlari...aku berlari
menjerit...aku menjerit
teriak...aku berteriak

dengarkan aku saat kau injak-injak rasa ini,,,
dengar jeritan ku,,,
lihat aku saat kau sayat-sayat hati ku,,,
lihat luka ku,,,,

jadikan aku tak ada,,,,jika hanya ingin membuat ku terluka

Untuk Mu Yang nanti Menjadi Imam Ku

Aku bukanlah wanita yang semulia khadijah r.a,
aku juga tidak setaqwa Aisyah r.a,
aku tidak pula setabah fatimah r.a, ,
Aku hanyalah seorang wanita akhir zaman yang punya cita-cita menjadi wanita sholehah yang nantinya bisa menjadi seorang istri yang sholehah,,
Jika aku menjadi tanah,maka berSeDialah engkau menjadi penaungnya.
Jika aku bagaikan anak kecil, maka aku harap kau menjadi tempat bermain ku.
Seandainya aku tulang yang bengk0k, ,
maka ku m0hoN dEngan sangat kau luruskan dEngan kelembuTan dan kehati-hatian.

Elegi Pagi

Akhirnya kamu muncul kembali setelah aku menata hati,,
Tanpa rasa berdosa dan bersalah kamu sapa aku seolah aku baik-baik saja.
Enyahlah....
Jika hanya untuk menyakiti ku,,
Lenyaplah....
Jika hanya untuk melukai ku,,
Aku tak sekuat karang yang kokoh menerima terpaan ombak yang datang dan pergi,,
Aku tak seperti itu,,
Kamu tak pantas datang dan pergi sesuka hati mu menyapa ku..
Kamu tak layak mengucapkan kata cinta dan sayang namun kamu abaikan aku,,
Aku bukanlah dermaga yang bisa kamu singgahi sesuka hati.
Aku bukanlah perhiasan yang bisa kamu pakai dan lepas jika tak lagi kamu sukai.
Tapi aku hujan....yang datang memberi kesejukan dikemarau panjang.
Tapi aku perpustakaan, yang setiap memori kisah ku bagi dan ku rapikan.
Tapi aku cerita yang akan membuat cerita baru dan menutup cerita lama ku,,,
Jika kamu masih datang pada ku tanpa perasaan bersalah itu...
Aku takkan memperdulikan kamu,,
Meski kamu berdiri didepan ku.

Rabu, 07 September 2011

BUDIDAYA KENTANG



A. SYARAT TUMBUH
1. Iklim
Daerah dengan curah hujan rata-rata 1500 mm/tahun sangat sesuai untuk membudidayakan kentang. Daerah yang sering mengalami angin kencang tidak cocok untuk budidaya kentang.
Lama penyinaran yang diperlukan tanaman kentang untuk kegiatan fotosintesis adalah 9-10 jam/hari. Lama penyinaran juga berpengaruh terhadap waktu dan masa perkembangan umbi.
Suhu optimal untuk pertumbuhan adalah 18-21 derajat C. Pertumbuhan umbi akan terhambat apabila suhu tanah kurang dari 10 derajat C dan lebih dari 30 derajat C.
Kelembaban yang sesuai untuk tanaman kentang adalah 80-90%. Kelembaban yang terlalu tinggi akan menyebabkan tanaman mudah terserang hama dan penyakit, terutama yang disebabkan oleh cendawan.
2. Media Tanam
Secara fisik, tanah yang baik untuk bercocok tanaman kentang adalah yang berstruktur remah, gembur, banyak mengandung bahan organik, berdrainase baik dan memiliki lapisan olah yang dalam. Sifat fisik tanah yang baik akan menjamin ketersediaan oksigen di dalam tanah.
Tanah yang memiliki sifat ini adalah tanah Andosol yang terbentuk di pegunungan-pegunungan.
Keadaan pH tanah yang sesuai untuk tanaman kentang bervariasi antara 5,0-7,0, tergantung varietasnya. Untuk produksi yang baik pH yang rendah tidak cocok ditanami kentang. Pengapuran mutlak diberikan pada tanah yang memiliki nilai pH sekitar 7.
3. Ketinggian Tempat
Daerah yang cocok untuk menanam kentang adalah dataran tinggi/daerah pegunungan, dengan ketinggian antara 1.000-3.000 m dpl. Ketinggian idealnya berkisar antara 1000-1300 m dpl. Beberapa varitas kentang dapat ditanam di dataran menengah (300-700 m dpl).

B. BUDIDAYA TANAMAN KENTANG
1. Pembibitan
Bibit Tanaman kentang dapat berasal dari umbi, perbanyakan melalui stek batang dan stek tunas daun.
a.     Umbi
Umbi bibit berasal dari umbi produksi berbobot 30-50 gram. Pilih umbi yang cukup tua antara 150-180 hari, umur tergantung varietas, tidak cacat, umbi baik, varitas unggul.
Umbi disimpan di dalam rak/peti di gudang dengan sirkulasi udara yang baik (kelembaban 80-95%). Lama penyimpanan 6-7 bulan pada suhu rendah dan 5-6 bulan pada suhu 25 derajat C.
Pilih umbi dengan ukuran sedang, memiliki 3-5 mata tunas. Gunakan umbi yang akan digunakan sebagai bibit hanya sampai generasi keempat saja. Setelah bertunas sekitar 2 cm, umbi siap ditanam. Bila bibit diusahakan dengan membeli, (usahakan bibit yang kita beli bersertifikat), berat antara 30-45 gram dengan 3-5 mata tunas. Penanaman dapat dilakukan tanpa dan dengan pembelahan. Pemotongan umbi dilakukan menjadi 2-4 potong menurut mata tunas yang ada. Sebelum tanam umbi yang dibelah harus direndam dulu di dalam larutan Dithane M-45 selama 5-10 menit. Walaupun pembelahan menghemat bibit, tetapi bibit yang dibelah menghasilkan umbi yang lebih sedikit daripada yang tidak dibelah. Hal tersebut harus diperhitungkan secara ekonomis.
b. Stek Batang dan stek tunas
Cara ini tidak biasa dilakukan karena lebih rumit dan memakan waktu lebih lama. Bahan tanaman yang akan diambil stek batang/tunasnya harus ditanam di dalam pot. Pengambilan stek baru dapat dilakukan jika tanaman telah berumur 1-1,5 bulan dengan tinggi 25-30 cm. Stek disemaikan di persemaian. Apabila bibit menggunakan hasil stek batang atau tunas daun, ambil dari tanaman yang sehat dan baik pertumbuhannya.


2. Pengolahan Media Tanam
Lahan dibajak sedalam 30-40 cm sampai gembur benar supaya perkembangan akar dan pembesaran umbi berlangsung optimal. Kemudian tanah dibiarkan selama 2 minggu sebelum dibuat bedengan. Pada lahan datar, sebaiknya dibuat bedengan memanjang ke arah Barat-Timur agar memperoleh sinar matahari secara optimal, sedang pada lahan berbukit arah bedengan dibuat tegak lurus kimiringan tanah untuk mencegah erosi. Lebar bedengan 70 cm (1 jalur tanaman)/140 cm (2 jalur tanaman), tinggi 30 cm dan jarak antar bedengan 30 cm. Lebar dan jarak antar bedengan dapat diubah sesuai dengan varietas kentang yang ditanam. Di sekeliling petak bedengan dibuat saluran pembuangan air sedalam 50 cm dan lebar 50 cm.

3. Teknik Penanaman
Ø  Pemupukan Dasar
a). Pupuk dasar organik berupa kotoran ayam 10 ton/ha, kotoran kambing sebanyak 15 ton/ha atau kotoran sapi 20 ton/ha diberikan pada permukaan bedengan kurang lebih seminggu sebelum tanam, dicampur pada tanah bedengan atau diberikan pada lubang tanam.
b)
. Pupuk anorganik berupa SP-36=400kg/ha.
Ø  Cara Penanaman
Bibit yang diperlukan jika memakai jarak tanam 70 x 30 cm adalah 1.300-1.700 kg/ha dengan anggapan umbi bibit berbobot sekitar 30-45 gram. Jarak tanaman tergantung varietas. Dimanat dan LCB 80 x 40 sedangkan varietas lain 70 x 30 cm. Waktu tanam yang tepat adalah diakhir musim hujan pada bulan April-Juni, jika lahan memiliki irigasi yang baik/sumber air kentang dapat ditanam dimusim kemarau. Jangan menanam dimusim hujan. Penanaman dilakukan dipagi/sore hari. Lubang tanam dibuat dengan kedalaman 8-10 cm. Bibit dimasukkan ke lubang tanam, ditimbun dengan tanah dan tekan tanah di sekitar umbi. Bibit akan tumbuh sekitar 10-14 hst. Mulsa jerami perlu dihamparkan di bedengan jika kentang ditanam di dataran medium.

Ø  Pemeliharaan Tanaman
a. Penyulaman
Untuk mengganti tanaman yang kurang baik, maka dilakukan penyulaman. Penyulaman dapat dilakukan setelah tanaman berumur 15 hari. Bibit sulaman merupakan bibit cadangan yang telah disiapkan bersamaan dengan bibit produksi. Penyulaman dilakukan dengan cara mencabut tanaman yang mati/kurang baik tumbuhnya dan ganti dengan tanaman baru pada lubang yang sama.
b. Penyiangan
Lakukan penyiangan secara kontinyu dan sebaiknya dilakukan 2-3 hari sebelum/bersamaan dengan pemupukan susulan dan penggemburan. Jadi penyiangan dilakukan minimal dua kali selama masa penanaman. Penyiangan harus dilakukan pada fase kritis yaitu vegetatif awal dan pembentukan umbi.
c. Pemangkasan Bunga
Pada varietas kentang yang berbunga sebaiknya dipangkas untuk mencegah terganggunya proses pembentukan umbi, karena terjadi perebutan unsur hara untuk pembentukan umbi dan pembungaan.
d. Pemupukan
Selain pupuk organik, maka pemberian pupuk anorganik juga sangat penting untuk pertumbuhan tanaman. Pupuk yang biasa diberikan Urea dengan dosis 350 kg/ha, TSP dengan dosis 750 kg/ha sedangkan KCl 200 kg/ha. Secara keseluruhan pemberian pupuk organik dan anorganik adalah sebagai berikut:
Pupuk kandang: saat tanam 15.000-20.000 kg. Pupuk anorganik:Urea/ZA: 350kg SP-36: saat tanam 750 kg. KCl: 21 hari setelah tanam 100 kg dan 45 hari setelah tanam 100 kg. NPK: 250kg. Pupuk anorganik diberikan ke dalam lubang pada jarak 10 cm dari batang tanaman kentang.
e. Pengairan
Tanaman kentang sangat peka terhadap kekurangan air. Pengairan harus dilakukan secara rutin tetapi tidak berlebihan. Pemberian air yang cukup membantu menstabilkan kelembaban tanah sebagai pelarut pupuk. Selang waktu 7 hari sekali secara rutin sudah cukup untuk tanaman kentang. Pengairan dilakukan dengan cara disiram dengan gembor/embrat/dengan mengairi
Ø  Hama dan Penyakit
1. Hama
a). Ulat grayak (Spodoptera litura)
Gejala: ulat menyerang daun dengan memakan bagian epidermis dan jaringan hingga habis daunnya. Pengendalian: (1) mekanis dengan memangkas daun yang telah ditempeli telur; (2) kimia dengan Azordin, Diazinon 60 EC, Sumithion 50 EC.
b). Kutu daun (Aphis Sp)
Gejala: kutu daun menghisap cairan dan menginfeksi tanaman, juga dapat menularkan virus bagi tanaman kedelai. Pengendalian: dengan cara memotong dan membakar daun yang terinfeksi, menyemprotkan Roxion 40 EC, Dicarzol 25 SP.
c). Orong-orong (Gryllotalpa Sp)
Gejala: menyerang umbi di kebun, akar, tunas muda dan tanaman muda. Akibatnya tanaman menjadi peka terhadap infeksi bakteri. Pengendalian: menggunakan tepung Sevin 85 S yang dicampur dengan pupuk kandang.
d). Hama penggerek umbi (Phtorimae poerculella Zael)
Gejala: pada daun yang berwarna merah tua dan terlihat adanya jalinan seperti benang yang berwarna kelabu yang merupakan materi pembungkus ulat. Umbi yang terserang bila dibelah, akan terlihat adanya lubang-lubang karena sebagian umbi telah dimakan. Pengendalian: secara kimia menggunakan Selecron 500 EC, Ekalux 25 EC, Orthene &5 SP, Lammnate L.
e). Hama trip ( Thrips tabaci )
Gejala: pada daun terdapat bercak-bercak berwarna putih, selanjutnya berubah menjadi abu-abu perak dan kemudian mengering. Serangan dimulai dari ujung-ujung daun yang masih muda. Pengendalian: (1) secara mekanis dengan cara memangkas bagian daun yang terserang; (2) secara kimia menggunakan Basudin 60 EC, Mitac 200 EC, Diazenon, Bayrusil 25 EC atau Dicarzol 25 SP.
2. Penyakit
a). Penyakit busuk daun
Penyebab: jamur Phytopthora infestans. Gejala: timbul bercak-bercak kecil berwarna hijau kelabu dan agak basah, lalu bercak-bercak ini akan berkembang dan warnanya berubah menjadi coklat sampai hitam dengan bagian tepi berwarna putih yang merupakan sporangium. Selanjutnya daun akan membusuk dan mati. Pengendalian: menggunakan Antracol 70 WP, Dithane M-45, Brestan 60, Polyram 80 WP, Velimek 80 WP dan lain-lain.
b). Penyakit layu bakteri
Penyebab: bakteri Pseudomonas solanacearum. Gejala: beberapa daun muda pada pucuk tanaman layu dan daun tua, daun bagian bawah menguning. Pengendalian: dengan cara menjaga sanitasi kebun, pergiliran tanaman. Pemberantasan secara kimia dapat menggunkan bakterisida, Agrimycin atu Agrept 25 WP.
c). Penyakit busuk umbi
Penyebab: jamur Colleotrichum coccodes. Gejala: daun menguning dan menggulung, lalu layu dan kering. Pada bagian tanaman yang berada dalam tanah terdapat bercak-bercak berwarna coklat. Infeksi akan menyebabkan akar dan umbi muda busuk. Pengendalian: dengan cara pergiliran tanaman , sanitasi kebun dan penggunaan bibit yang baik.


d). Penyakit fusarium
Penyebab: jamur Fusarium sp. Gejala: infeksi pada umbi menyebabkan busuk umbi yang menyebabkan tanaman layu. Penyakit ini juga menyerang kentang di gudang penyimpanan. Infeksi masuk melalui luka-luka yang disebabkan nematoda/faktor mekanis. Pengendalian: dengan menghindari terjadinya luka pada saat penyiangan dan pendangiran. Pengendalian kimia dengan Benlate.
e). Penyakit bercak kering (Early Blight)
Penyebab: jamur Alternaria solani. Jamur hidup disisa tanaman sakit dan berkembang biak di daerah kering. Gejala: daun terinfeksi berbercak kecil yang tersebar tidak teratur, berwarna coklat tua, lalu meluas ke daun muda. Permukaan kulit umbi berbercak gelap tidak beraturan, kering, berkerut dan keras. Pengendalian: dengan pergiliran tanaman.
f). Penyakit karena virus
Virus yang menyerang adalah: (1) Potato Leaf Roll Virus (PLRV) menyebabkan daun menggulung; (2) Potato Virus X (PVX) menyebabkan mosaik laten pada daun; (3) Potato Virus Y (PVY) menyebabkan mosaik atau nekrosis lokal; (4) Potato Virus A (PVA) menyebabkan mosaik lunak; (5) Potato Virus M (PVM) menyebabkan mosaik menggulung; (6) Potato Virus S (PVS) menyebabkan mosaik lemas. Gejala: akibat serangan, tanaman tumbuh kerdil, lurus dan pucat dengan umbi kecil-kecil/tidak menghasilkan sama sekali; daun menguning dan jaringan mati. Penyebaran virus dilakukan oleh peralatan pertanian, kutu daun Aphis spiraecola, A. gossypii dan Myzus persicae, kumbang Epilachna dan Coccinella dan nematoda. Pengendalian: tidak ada pestisida untuk mengendalikan virus, pencegahan dan pengendalian dilakukan dengan menanam bibit bebas virus, membersihkan peralatan, memangkas dan membakar tanaman sakit, memberantas vektor dan pergiliran tanaman.

KENTANG


A. Sejarah Singkat
Tanaman ini berasal dari daerah subtropis di Eropa yang masuk ke Indonesia pada saat bangsa Eropa memasuki Indonesia di sekitar abad ke 17 atau 18.
B. Sentra Penanaman
Sentra tanaman yang utama adalah Lembang dan Pangalengan (Jawa Barat), Magelang (Jawa Timur), Bali.
C. Jenis Tanaman
Kentang (Solanum tuberosum L) termasuk jenis tanaman sayuran semusim, berumur pendek dan berbentuk perdu/semak. Kentang termasuk tanaman semusim karena hanya satu kali berproduksi, setelah itu mati. Umur tanaman kentang antara 90-180 hari.
Dalam dunia tumbuhan, kentang diklasifikasikan sebagai berikut:
a) Divisi : Spermatophyta
b) Subdivisi : Angiospermae
c) Kelas : Dicotyledonae
d) Famili : Solanaceae
e) Genus : Solanum
f) Species : Solanun tuberosum L.
Dari tanaman ini dikenal pula spesies-spesies lain yang merupakan spesies liar, di antaranya Solanum andigenum L, Solanum anglgenum L, Solanum demissum L dan lain-lain. Varitas kentang yang banyak ditanam di Indonesia adalah kentang kuning varitas Granola, Atlantis, Cipanas dan Segunung .
D. Manfaat Tanaman
Melihat kandungan gizinya, kentang merupakan sumber utama karbohidrat. Kentang menjadi makanan pokok di banyak negara barat. Zat-zat gizi yang terkandung dalam 100 gram bahan adalah kalori 347 kal, protein 0,3 gram, lemak 0,1 gram, karbohidrat 85,6 gram, kalsium (Ca) 20 gram, fosfor (P) 30 mg, besi (Fe) 0,5 mg dan vitamin B 0,04 mg.

Teori Sampling


PENGERTIAN DAN KONSEP DASAR


A.    TEORI SAMPLING

Sampling yang baik: penghematan biaya dan waktu menjaga keakuratan hasil-hasilnya. Secara khusus teknik sampling berguna dalam :
·       Estimasi parameter populasi (seperti mean populasi, varians populasi dll.) yang tidak diketahui berdasarkan pengetahuan tentang statistik sampel (seperti mean sampel, varians sampel, dll.) yang berkaitan
·       Menentukan apakah perbedaan yang teramati pada dua sampel adalah benar-benar signifikan (berarti) atau karena variasi yang kebetulan sifatnya.

a.     Sampling acak (random sampling)
Suatu kesimpulan yang diambil berdasarkan sampel harus:
·       valid
·       dapat dipercaya
Sampel dipilih sedemikian hingga mewakili populasi sampling acak (setiap anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk terpilih sebagai sampel). Suatu teknik untuk mendapatkan sampel acak adalah dengan memanfaatkan bilangan acak (random numbers).

b.     Populasi terhingga dan tak terhingga
Ø  Populasi terhingga (finite population) adalah populasi yang jumlah seluruh anggotanya tetap dan dapat didaftar.
Ø   Populasi tak terhingga (infinite population) memiliki anggota yang banyaknya tak terhingga.

c.      Sampling dengan dan tanpa pergantian
ü  Sampling dimana setiap anggota sebuah populasi bisa terpilih lebih dari sekali (terpilih kembali setelah terpilih sebelumnya) disebut sampling dengan pergantian.
ü  Jika anggota populasi tidak bisa terpilih lebih dari sekali (yang telah terpilih tidak bisa dipilih lagi) disebut sampling tanpa pergantian.
ü  Untuk sebuah populasi yang tak terhingga, sehimpunan variable acak X1, X2, X3, …, Xn-1, Xn, yang dapat mengambil berapa saja nilai yang mungkin akan membentuk sebuah sampel acak dari populasi jika :
·       Xi saling bebas secara statistic
·        Masing-masing Xi mengikuti fungsi distribusi probabilitas yang mengatur populasi
ü  Untuk suatu populasi terhingga sejumlah N, jika sampling dilakukan tanpa pergantian, sehimpunan variabel acak X1, X2, X3,…, Xn-1, Xn, yang dapat mengambil berapa saja nilai yang mungkin akan membentuk sebuah sampel acak dari populasi jika :
·       sampling dilakukan dengan cara sedemikian hingga seluruh kombinasi NCn sampel yang mungkin, memiliki probabilitas yang sama untuk bisa terpilih.
d.     Distribusi sampling
·       Seluruh kemungkinan sampel berukuran n yang dapat dibentuk dari suatu populasi:
untuk masing-masing sampel dapat dihitung sebuah statistic sampel seperti mean, deviasi standard, dll., yang nilainya tentu akan berbeda-beda à bisa diperoleh suatu distribusi dari nilai statistik sampel-sampel tersebut. Distribusi ini dinamakan distribusi sampling.
v distribusi sampling dari mean sampel (sampling distribution of the mean)
v distribusi sampling dari deviasi standard, varians, median, proporsi, dll
Kemudian terhadap masing-masing jenis distribusi sampling inipun dapat dihitung nilai-nilai mean, deviasi standard (error standard), dll.

e.      Distribusi sampling dari mean
Distribusi sampling dari mean-mean sampel adalah distribusi mean-mean aritmetika dari seluruh sampel acak berukuran n yang mungkin yang dipilih dari sebuah populasi.

Mean dan deviasi standart distribusi sampling mean
Untuk nilai n yang besar (n > 30), distribusi sampling mean mendekati suatu distribusi normal terlepas dari bentuk asli distribusi populasinya. Jika populasinya memiliki distribusi normal,maka distribusi sampling mean juga terdistribusi secara normal untuk nilai n berapapun (tidak tergantung ukuran sampel). Deviasi standard dari sebuah distribusi sampling mean disebut
juga dengan error standard daripada mean.

f.      Distribusi sampling dari proporsi
Distribusi sampling dari proporsi adalah distribusi proporsi-proporsi dari seluruh sampel acak berukuran n yang mungkin yang dipilih dari sebuah populasi.
Jika probabilitas sukses populasi adalah π sementara probabilitas gagalnya adalah q =1 - p dan samplingnya tanpa pergantian dari populasi terhinga berukuran N.
Untuk nilai n yang besar (n > 30), distribusi sampling proporsi mendekati suatu distribusi normal. Sedangkan populasinya mengikuti distribusi binomial. Perlu diperhatikan bahwa proporsi adalah variabel diskrit sehingga diperlukan faktor koreksi (±1/2n ) dalam mengubahnya kedalam skor z untuk menentukan probabilitas (kurang/lebih dari) suatu nilai proporsi tertentu dengan menggunakan tabel distribusi normal.

g.     Distribusi sampling dari perbedaan dan penjumlahan
Terdapat dua populasi Untuk setiap sampel berukuran n1 dari populasi pertama dihitung sebuah statistik S1 dan menghasilkan sebuah distribusi sampling dari statistik S1 yang memiliki mean ms1 dan deviasi standard ss1. Dari populasi kedua, untuk setiap sampel berukuran n2 dihitung statistik S2 yang akan menghasilkan sebuah distribusi sampling dari statistik S2 yang memiliki mean ms2 dan deviasi standard ss2
Distribusi sampling perbedaan S1 – S2 memiliki:
µs1-s2 = µs1 - µs2

Distribusi sampling penjumlahan S1 + S2 memiliki
µs1+s2 = µs1 + µs2